me

Senin, 16 Januari 2012

"AUDIT DIRI"

Sejenak ringkasan hasil audit dari umur kita...tinggal pilih opini masing masing..

RATA RATA manusia meninggal dunia antara usia 60thn-70thn (mayoritas)..Kebanyakan manusia meninggal ± 65 th...jika sekarang sudah 60 th an lebih..berarti ntar lagi jadi mayat..

Usia Baligh untuk seseorang di perhitungkan amal baik atau buruknya selama hidup di dunia..
Laki-laki Baligh ± umur 15 tahun... dan Wanita Baligh ± umur 12 tahun..

Usia Yang tersisa untuk kita beribadah kepada-Nya...kita rumuskan..
MATI - BALIGH = sisa USIA.. berarti..
65 - 15 = 50 tahun...

Dalam satu hari ada 24 jam..12 jam siang hari..dan 12 jam malam hari ..

Dalam sisa usia baligh yang 50 tahun atau 18250 hari kita hidup..waktu yang habis dipakai untuk tidur..=
18250 hari x 8 jam (tidur normal + istirahat) = 146000 jam = 16 tahun 7 bulan..
di bulatkan jadi 17 tahun...

Alangkah sayangnya waktu 17 tahun habis di gunakan untuk tidur...
padahal kita akan tertidur dari dunia untuk selamanya..

Manusia diciptakan-Nya tiada lain dan tiada bukan untuk semua dan segalanya hanyalah beribadah kepada-Nya..
karena satu hal yang pasti kita akan kembali ke alam hakiki ILLAHI...!!

" Maut datang menjemput tak pernah bersahut...Malaikat datang menuntut untuk merenggut...Manusia tak kuasa untuk berbicara...Tuhan Maha Kuasa atas Syurga dan Neraka"..

Memang benar..!! kuliah itu ibadah..kalau niat kuliahnya untuk ibadah..
kita mah kuliah mau nyari ijazah..bakal nanti bekerja agar mudah mencari nafkah..

Memang benar..!! Bekerja cari nafkah itu ibadah..tapi bekerja yang bagaimana..? Orang kita bekerja sikut sana sikut sini..banting tulang banting orang..
tujuan utamanya cari uang buat beli barang-barang biar dipandang orang-orang…

"jarang orang menolak untuk di puji dan di puja tatkala mereka berjaya "..

Pernahkah kita membaca bismillah saat hendak berangkat kuliah atau kerja..??
tapi sayang hanya sekedar pernah…

Pernahkah kita berniat mulia saat hendak mencari nafkah..tapi semuanya terlupa ketika melihat gemerlapnya dunia..

Lalu kapan ibadahnya...??

Mungkin saat shalat yang 5 waktu itu dianggap cukup..!
Karena kita pikir shalat begitu besar pahalanya..
shalat amalan yang dihisab paling pertama..
shlat jalan untuk membuka pintu syurga..
Kenapa kita harus cukup kalau ibadah kita hanyalah shalat kita..!!

Berapa shalat kita dalam 50 tahun..??

1 x shalat = ± 10 menit (itu kalau 10mnt)..5 x sholat ± 1 jam..
Dalam waktu 50 tahun waktu yang terpakai shalat..
18250 hari x 1 jam = 18250jam = 2 tahun..

Waktu yang kita manfaatkan dalam 50 tahun di dunia cuma 2 tahun untuk shalat…
2 tahun dari 50 tahun kesempatan kita…itupun belum tentu shalat kita bermakna berpahala dan di terima..
Dan seandainnya shalat kita selama 2 tahun berpahala..rasa-rasanya tidak sebanding dengan perbuatan dosa-dosa kita selama 50 tahun...
dalam ucap kata kita yang selalu dusta..baik yang terasa maupun yang di sengaja.. dalam ucap kata kita yang selalu cerca terhadap orangtua..
dalam harta kaya kita yang selalu kikir terhadap orang faqir...
dalam setiap laku langkah kita yang selalu bergelimang dosa...


Bukan satu yang tidak mungkin..
kita umat di akhir zaman akan berhamburan di neraka untuk mendapatkan balasan kelalaian..
Terlalu banyak waktu yang terbuang percuma selama manusia hidup di dunia dan semuanya itu akan menjadi bencana…

Tiada kata terlambat walaupun waktu bergulir cepat..
isilah dengan sesuatu apa yang bermanfaat..!! Ingat Akhirat..!!..

==========================
=======

.....IBU......

IBU

Aku mempunyai pasangan hidup…
Saat senang..aku cari pasanganku..
Saat sedih..aku cari ibu..

Saat sukses..aku ceritakan pada pasanganku..
Saat gagal..aku ceritakan pada ibu..

Saat bahagia..aku peluk erat pasanganku..
Saat sedih..aku peluk erat ibuku..

Saat liburan..aku ajak pasanganku..
Saat sibuk..anak-anak kuantar ke rumah ibu..

Selalu..aku ingat pasanganku..
Selalu..ibu yang ingat kepadaku..

Setiap saat..aku telpon pasanganku..
Kalau ingat..aku akan telpon ibu..

Selalu..aku belikan hadiah untuk pasanganku.
Entah kapan aku akan belikan hadiah untuk ibu..

Kalau kau sedang mendapat rezki dari gajian..bolehkah kau kirim uang untuk ibu..? Untuk menutupi kebutuhan ibu..? Karena ibu sudah tidak berpeluang lagi dan sudah tadak berdaya lagi untuk mencarinya…
Ibu tidak minta banyak nak..

Berderai air mata jika kita mendengarnya….

Padahal dulu ketika kita masih kecil..seberapapun rezki yang didapat ibu selalu tertuju dari ingatan ibuku adalah untuk aku anaknya..
untuk anakku dan hampir semua yang didapat ib..untuk membahagiakanku dan membuatku senang…

Tapi ketika ibu sudah tiada….
Barulah hadir rasa sesal dan ucapan..Ibu aku RINDU…. AKU RINDUUU…. SANGAT RINDU….

Berapa banyak anak yang sanggup menyuapi ibu ketika ia sakit…?
Berapa banyak anak yang sanggup menyeka dan membersihkan muntah ibu…?
Berapa banyak anak yang sanggup mengganti lampin ibu…?
Berapa banyak anak yang sanggup membersihkan najis ibu…?
Berapa banyak anak yang sanggup membuang ulat dan membersihkan luka kudis ibu…?
Berapa banyak anak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibu…?
Berapa banyak anak yang bisa “tanpa rasa kesal, kasar dan bosan” untuk memberikan perhatian dan merawat ibu setiap hari…?
Dan
Berapa banyak anak yang bisa memandikan dan men-shalat-kan JENAZAH ibunya……????? Astaghfirullaah….

jauhkan hamba dari segala perbuatan yang mengecewakan hati Ibuku dan apabila itu pernah terjadi bukakan pintu hati ibuku untuk memaafkanku…
Yaa Rabb. sesungguhnya ridha ibuku adalah ridha-Mu.....

.....Tanda-Tanda Hati Yang Bersih.....

Rasulullah bersabda :

“Sesungguhnya di dalam diri manusia ada segumpal darah (hati), apabila hati itu baik maka baik pula seluruh diri dan amal perbutan manusia dan apabila hati itu rusak maka rusaklah seluruh diri (amal perbuatan manusia tersebut). Ingatlah,ia adalah hati”.

(Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari Nu’man IbnBasyir ra).



Saudaraku disayangi Allah SWT, meskipun tidak seorangpun yang mengetahui isi hati orang lain kecuali Allah SWT dan dirinya sendiri, hati yang bersih mempunyai tanda yang nampak dizhahirnya. Sebab hati yg baik dan suci akan melahirkan amal ibadah yang shaleh dan tindak tanduk yang baik.



Tanda-tanda hati yang suci sebagaimana disinggung dalam Al-Qur’an bisa disebutkan sebagai berikut:



TENTRAM APABILA DZIKIR KEPADA ALLAH

Seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AR-RAD : 28, yang berbunyi :

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram”.



GEMETAR HATI BILA INGAT ALLAH

Seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AL-ANFAL : 2, yang berbunyi :

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal”.



dan Surat AL-HAJJ : 34-35, yang berbunyi :

“…..Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka”.



BERKOMPETISI DALAM KEBAIKAN

Seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AL-MU’MINUN : 60-61, yang berbunyi :

“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya”.



MENGAGUNGKAN SYIAR-SYIAR ISLAM

seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AL-HAJJ : 32, yang berbunyi :

“…..Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati”.



TIDAK MENCINTAI DAN TIDAK LOYAL PADA PENENTANG ALLAH DAN RASULNYA

seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AL-MUJADILAH : 22, yang berbunyi :

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat) Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung”.



TIDAK IRI / DENGKI KEPADA SAUDARA ISLAM

seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AL-HASYR : 10, yang berbunyi :

“…."Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang".



Dan Surat AL-HIJR : 47, yang berbunyi :

“Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara….”.



TIDAK MENGHARAPKAN BALASAN

Seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AL-HASYR : 9, yang berbunyi :

“Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung”.



KEIMANAN SENANTIASA BERTAMBAH

seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AL-FATH:4 yang berbunyi :

“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada)….”.



SENANG MENGIKUTI PETUNJUK AL-QUR’AN

Seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AZ-ZUMAR:22-23, yang berbunyi :

“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya”.



Dan surat AL-‘ANKABUT:49, yang berbunyi :

“Sebenarnya, Al Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zhalim”.



HIDAYAH SEMAKIN BERTAMBAH

Seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat MUHAMMAD:16-17, yang berbunyi :

“Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu sehingga apabila mereka keluar dari sisimu mereka berkata kepada orang yang telah diberi ilmu pengetahuan (sahabat-sahabat Nabi): "Apakah yang dikatakannya tadi?" Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan orang-orang yang mendapat petunjuk Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan) ketakwaannya”.



Dan Allah hanya menerima hati yang bersih yaitu hati yang selamat (qalbun salim)... seperti di firmankan Allah dlm Al Qur'an surat Al-Fajr 27-30, yang artinya :

"Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku".




Ya Allah ya Tuhan kami,
semoga kasih sayang & rahmat MU menyertai kami ...
Aamiin Allahumma aamiin ..








Dari : Menyelam ayat-ayat hati - Nur FaizinMuhith
Wallahu'alam